Penunggu Walaikumsalam (jawaban Assalamualikum)
Kupersembahkan untuk teman dan saudara ku yang mengaku dirinya seni man
Pintu berwarna kuning sedikit terbuka
terbusung badan mengetok pintu
kilau sinar terpendar
terpapar dari selap-selip bilik pintu
Sekat
sekat berpendar dari ribuan, dan tak terhingga pintu
pintu disana, pintu disini
dibawah diatas dan di selangkangan mu
terpapar curah, terukur niat
tulus dari dalam lubuk, tikam perjuangan
kobar rasa, pemilik-pemilik kunci dengan tak terhingga jenis warnanya
dan sampai nyari putih/////putih/////dan tidak ada hitamnya..
tak ada cela///suci///
Pintu di jamah, dengan ucapan salam
terkuak seberkas cahaya, cahaya dengan harapan dan melimpah dukungan
kilau harapan serta merta membutakan batin
hati mata yang selalu hati-hati
Hingga terpangkas
terpaku pada satu pintu yang menunggu di persilahkan
masih banyak ruang-ruang di balik pintu dan tak terhingga pintu warna lain
pintu harapan hanya akan membawa pada jebakan tak bertepi
terlena pada bias-bias dan hanya terdiam
terpaku seakan disusui kembali
Mengandalkan anal dan verbal
saat bayi selalu tersasah
berguna untuk mempersilahkan diri ke dalam ruang satu pintu kuning
kuning di depan dan hitam di belakang
Bukan kumaksud pintu yang bobrok
bukan maksudku menuduh pintu tak berguna
tak juga tanpa cela
meskipun dengan balutan gading dengan cela
Pengetuk pintu mencoba tidak dengan pintu yang lain
pintu dengan berjuta warna lain di samping
kanan dan kiri, ada juga di belakang dan depan
baik bawah dan atas
Meskipun warnanya berwarna-warni
semua nyaris putih di pelupuk ini
hanya kornea menerima warna itu mentah
begitu juga otak mu yang telah terwarnai
terwarnai oleh uang dan politik
Tidak seperti ketika datang terbusung dan mengetuk
sekarang kau hanya asuhan pemilik kunci dari pintu warna kuning itu
ku doakan keinginan mu yang sungguh mulia dan semoga berlimpah berkah itu
baik kepadaNya dan sesama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar